Bangsa Indonesia sedang dihadapkan dengan permasalahan konflik atas nama agama, fenomena saling tuduh dalam laku keagamaan dengan istilah yang sensitif dan memancing api kemarahan muslim awam. Sehingga dengan bertindak dalam prosentase emosi lebih tinggi tanpa menyentuh sisi keilmuan secara mendalam, maka terjadilah saling tuduh, atau senantiasa menuduh disusul dengan kezaliman fisik, mental dan lainnya. Isu sensitif dengan istilah kafir, sesat, murtad menjadi buah bibir dalam kalangan muslim umum. Berdasar pemukiran itu semua, saya berusaha menampilkan dalam blig ini nasehat dari seorang Mujaddid salaf mengenai hal itu. Inilah nasehat beliau rh: "Memvonis kafir ada dua macam: At-Takfir al-Muthlaq (umum): Yaitu memvonis kafir terhadap perkataan atau perbuatan atau keyakinan yang bertentangan dengan ushulul Islam (prinsip dasar Islam). At-Takfir al-Mu'ayyan : Yaitu memvonis kafir terhadap individu tertentu karena dia melakukan suatu perkara yang bertentangan dengan Islam setelah syarat-syarat vonis kafir terhadapnya terpenuhi dan tidak ada mawani' (penghalang) untuk vonis tersebut. Ada dua syarat untuk menta'yin (memvonis) kafir: Syarat Pertama: Individu tertentu (orang yang divonis kafir) tersebut mengucapkan suatu ucapan yang dapat memvonisnya kafir dan dia memang bermaksud demikian Syarat ini perlu, sebab terkadang sebagian lafazh mengandung banyak arti dan barangkali saja orang tersebut tidak memaksudkan arti yang memvonisnya kafir itu, atau dia mengucapkan suatu ucapan yang memang dapat memvonis kafir terhadapnya namun dia tidak bermaksud demikian. Diantara contohnya: firman Allah Ta'ala: artinya: ".... janganlah kamu katakan (Muhammad): 'Raa'ina'.." (Al-Baqarah: 104)
Ucapan tersebut sering dilontarkan oleh orang-orang Yahudi untuk menyakiti hati Nabi Shallallaahu 'alaihi wa sallam , sedangkan kaum Muslimin ketika mengucapkan ungkapan tersebut sama sekali tidak bermaksud demikian, namun begitu Allah tetap melarang mereka mengucapkannya tetapi tidak memvonis kafir terhadap mereka saat mereka mengucapkannya.
Baca selengkapnya »Label: Wacana Qur'an
Read more!
|